Selasa, 26 April 2016

Perihal "DULU" dan "SEKARANG"

PERIHAL DULU DAN SEKARANG . . .



BUKAN! Bukan dia yang bakal gue bahas. Bukan dia dan para pengikut lainnya yang lagi nyampah rame banget upload hasil metamorfosis mereka dari buruk rupa hingga menawan dan berseri-seri, --sampe kalo malam bisa glow in the dark-- yang tertuju kepada para mantan, dan berharap mereka menyesal.
BUKAN!

ah sial, ini terlalu frontal. Tapi gapapa, blog gue, bebass!



Ada sedikit hal yang ingin gue bagi mengenai perubahan.


Dewasa ini gue anti, atau bukan penganut stereotype. Tapi DULU, tanpa disadari gue adalah pelaku stereotype itu sendiri. Contoh kecilnya, dulu gue adalah cewek yang sok sibuk banget sama organisasi-organisasi di sekolah. Hingga gue ter-mindset, gue harus cari pacar yang dari organisasi juga, biar seimbang. Istilahnya gitulah.

Atau berpikiran kayak, "Semua orang yang ke perpustakaan adalah kutu buku".
Ya, hal ini sempat menetap di otak gue, tapi itu dulu. Saat Blackberry masih menDEWAi seluruh umat.



Tapi sorry, aku yang dulu bukanlah aku yang sekarang. Kiiwww . . . . .

Perubahan pasti terjadi pada semua orang, tapi perubahan yang seperti apa?
Perubahan yang terjadi karena perbudakan zaman, atau perubahan yang benar-benar mengganti pribadi diri, setidaknya memberi kualitas lebih dari kepribadian kita yang sebelumnya.


Sekarang gue sedang menikmati metamorfosis pada diri gue, terutama perubahan pada selera, pola pikir, prinsip, dan lain-lain. Lebih tepatnya gue lagi nyari "posisi" ternyaman untuk dinikmati. Kenapa? Karena mumpung masih di usia segini, gue masih bebas nikmatin gilanya hidup. Sebelum "nantinya" gue bakal terbebani dengan deadline-deadline kantor, bahkan mengurusi anak dan suami kelak.

Mulai dari hal-hal kecil tentang keadilan, tanggung jawab, problem solving, manner, bahkan kegemaaran.

Bahkan dulu, dari playlist gue yang isinya lagu-lagu Tangga, RAN, atau Adelle, sekarang udah mengubah haluannya, drastis parah.
Sekarang gue salah satu penikmat Pink Floyd, Janis Joplin, atau musik-musik psychedelic, ethnic, rock, apalagi blues. Kira-kira genre seperti itu yang gue lahap sekarang. Tapi bukan berarti gue rasis sama karya anak bangsa di luar genre yang gue suka. Sebenernya gue nikmatin semua musik, tapi ngga terlalu munafik lah, tiap orang tentu punya kesukaan yang lebih spesifik.

-Lain kali kita bahas mengenai musik di sini.-


Lanjut~
Gue lagi suka aja sama taste old school, hippie, bohemian, atau yang selaras lah. Dan gue yakin kalian bisa nyimpulin kalau gue ini orang yang berselera apa. But sorry I'm not junkie. 
Iya, junkie. Kenapa? Karena sekarang gue udah ngga asing lagi sama hal-hal yang kayak gitu. Sebagian waktu gue nikmati di lingkungan yang seperti "itu". But it's okay, itu ngga masalah buat gue. Malahan justru dari "mereka" gue belajar banyak hal, banyakkk, apapun, yang ngga gue dapet dari mata kuliah, guru, atau keluarga sendiri. 
Mungkin ini makin ngejelasin bagaimana gue yang sekarang. 

TAPI
Walaupun sekarang gue lebih "selaw", bukan berarti gue ngga punya good manner. Dewasa ini gue lebih bersyukur, karena dari kecil diajari untuk beretika yang baik, dan gimana ngebangun inner dengan baik buat menambah kualitas diri. Ini penting!
Ya seenggaknya sebagai penyeimbang dari taste gue yang bertolak belakang dengan orang-orang yang menerapkan table manner di setiap makan malamnya.  

Dan sama kayak yang gue bilang di post yang sebelumnya. Gue adalah orang yang gila logika. Gue benci hal-hal yang ngga rasional. Gue benci hal-hal yang merusak pikiran, buang-buang energi, cuma gara-gara masalah picisan. 
Misalnya baper-baperan sama temen, sakit hati, atau apalah. I'll solve that till fuckin done, but if it not, sorry gue ga mau buang-buang waktu cuma buat mikirin hal-hal yang bikin capek sendiri. Sayang banget otak gue dikuras buat yang begituan. Dan bukan berarti gue menyepelekan masalah-masalah seperti itu, but if it only wasting my time, I'm out.


Postingan ini bukan atas nama penudingan. Ini pure buah pikiran gue terkait dengan perubahan, kayak yang gue bilang di atas. Perubahan yang sebenernya bakal jadi cerita hidup gue kelak, dan ini cuma proses. Ngga ada yang tau kan, kita yang ke depannya bagaimana dan seperti apa. Nikmatin aja, asal jangan lupa sama Tuhan. 


Perubahan apa yang udah kamu jalanin?
 Apa sampai sekarang hidupnya kayak gitu-gitu aja?
Penampilan doang yang berubah?
Aduh . . . . . . .
Ayolah! "Bergerak" 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo di comment, kritik pedes juga ga masalah. Tapi yang lulus sensor yess :))